Para pengamat mengklasifikasi periode ini sebagai Negara Intelijen. Jenderal Soeharto yang berlatarbelakang militer menjadikan intelijen sebagai instrumen untuk mengendalikan lawan-lawan politik yang mencoba menentang kebijakannya. The civilian-controlled Ministry of Protection proposed to President Soekarno to kind a strategic intelligence organization with a “civil character,” which... https://rumah-arista-montana65432.blogolenta.com/31312339/5-essential-elements-for-reformasi-intelijen